Anda merasa cepat lelah, pucat, gelisah, dan
terkadang sesak. Serta ditandai dengan warna pucat di beberapa bagian tubuh
seperti lidah dan kelopak mata..Mungkin anda anemia......!
ANEMIA
Anemia adalah
kondisi di mana jumlah sel darah merah atau hemoglobin (protein pembawa
oksigen) dalam sel darah merah
berada di bawah normal. Sel darah merah
mengandung hemoglobin yang berperan dalam mengangkut oksigen dari paru-paru dan
mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Gejala
Akibat dari anemia adalah transportasi
sel darah merah akan terganggu dan jaringan tubuh si penderita anemia akan
mengalami kekurangan oksigen guna mengahasilkan energi.
Maka tidak mengeherankan jika gejala anemia ditunjukan dengan merasa cepat
lelah, pucat, gelisah, dan terkadang sesak. Serta ditandai dengan warna pucat
di beberapa bagian tubuh seperti lidah dan kelopak mata.
Penyebab umum dari anemia antara lain; kekurangan zat
besi, pendarahan usus, perdarahan, genetik,
kekurangan vitamin B12, kekurangan asam folat, gangguan
sumsum tulang.
Berikut adalah beberapa tanda yang
menunjukkan bahwa Anda mengalami anemia:
Sangat mudah untuk mendeteksi anemia
dengan melihat mata. Ketika Anda meregangkan kelopak mata dan memperhatikan
bagian bawah mata. Anda akan melihat bahwa bagian dalam kelopak mata berwarna
pucat.
2. Kelelahan
Jika Anda merasa lelah sepanjang waktu
selama satu bulan atau lebih, bisa jadi Anda memiliki jumlah sel darah merah
yang rendah. Pasokan energi tubuh sangat bergantung pada oksidasi dan sel darah
merah Semakin rendah sel darah merah, tingkat oksidasi dalam tubuh ikut
berkurang.
3. Mual
Mereka yang menderita anemia seringkali mengalami gejala morning
sickness atau
mual segera setelah mereka bangun dari tempat tidur.
4. Sakit kepala
Orang yang mengalami anemia sering mengeluh sakit kepala
secara terus-menerus. Kekurangan darah merah membuat otak kekurangan oksigen.
Hal ini sering menyebabkan sakit kepala.
5.
Ujung jari pucat
Ketika Anda menekan ujung jari, daerah
itu akan berubah jadi merah. Tetapi, jika Anda mengalami anemia, ujung jari
Anda akan menjadi putih atau pucat.
6 Sesak napas
Jumlah darah yang rendah menurunkan tingkat oksigen dalam
tubuh. Hal ini membuat penderita anemia sering merasa sesak napas atau sering
terengah-engah ketika melakukan aktivitas sehari-hari seperti berjalan.
7 Denyut jantung tak teratur
Palpitasi adalah istilah medis untuk denyut
jantung tidak teratur, terlalu kuat atau memiliki kecepatan abnormal.
Ketika tubuh mengalami kekurangan oksigen, denyut jantung meningkat. Hal ini
menyebabkan jantung berdebar tidak teratur dan cepat.
8. Wajah pucat
Jika Anda mengalami anemia, wajah Anda akan terlihat
pucat. Kulit juga akan menjadi putih kekuningan.
9. Rambut rontok
Rambut rontok bisa menjadi gejala anemia. Ketika kulit
kepala tidak mendapatkan makanan yang cukup dari tubuh, Anda akan mengalami
penipisan rambut dengan cepat.
10. Menurunnya kekebalan tubuh
Ketika tubuh Anda memiliki energi yang sangat sedikit,
kekebalan atau kemampuluan tubuh untuk melawan penyakit ikut menurun. Anda akan
mudah jatuh sakit atau kelelahan.
Penyebab & Faktor Risiko
Darah terdiri dari plasma dan sel.
Ada tiga jenis sel darah:
– Sel
darah putih (leukosit).
Sel darah ini berguna untuk melawan infeksi.
– Platelets / keping darah. Sel darah ini membantu
membekukan darah saat terluka.
– Sel darah putih (eritrosit).
Sel darah merah ini membawa oksigen dari paru-paru melalui aliran darah menuju
otak dan organserta
jaringan lain.
Tubuh memerlukan suplai oksigen untuk
berfungsi. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang merupakan protein yang
kayak dengan zat besi yang memberikannya warna merah. Banyak sel darah
diproduksi oleh sumsum tulang belakang. Untuk dapat memproduksi sel darah merah dan hemoglobin,
tubuh anda membutuhkan zat besi, mineral, protein dan vitamin lainnya dari
makanan yang anda makan.
Anemia dapat diklarifikasikan menurut beberapa kriteria namaun yang
paling praktis adala pengelompokan berdasarkan terjadinya yaitu
1.
Anemia
pasca pendarahaan
2.
Anemia
omolitik
3.
Anemia
defisiensi
4.
anemia plastis
5.
dan
anemia keganasan
Faktor
risiko terkena anemia
Beberapa faktor yang mungkin meningkatkan peluang
terjadinya anemia antara lain rendahnya asupan gizi pada makanan, gangguan
kesehatan usus kecil atau operasi yang berkenaan dengan usus kecil,
menstruasi, kehamilan, kondisi kronis seperti kanker, gagal ginjal atau kegagalan hati, faktor keturunan.
Infeksi tertentu seperti gangguan pada darah dan
autoimun, terkena racun kimia, dan menggunakan beberapa obat yang berpengaruh pada produksi sel
darah merah dan menyebabkan anemia. Risiko lain adalah diabetes, alkohol dan orang yang menjadi vegetarian ketat dan kurang asupan zat besi atau
vitamin B-12 pada makanannya.
Diagnosa
Pemeriksaan kadar hb
dan darah tepi,umum Hb , 12 gr/
dl
-Keberhasilan pengobatan
sangat tergantung pada kemampuan untuk menegakan diagnosa
-anemia pascapendarahaan
diatasi dengan transfusi darah sebanyak 10-20 ml / Kg BB atau plasma expander .bila tak ada keduanya
.cairan intravena lainya juga dapat digunakan.
Dampak lambat dpat diatasi
dengan trasnfusi packed red cell
Anemia defisiensi besi diatasi
dengan makanan yang memadai ,sulfas forusus
10 mg /kgBB 3 x sehari atau besi
elementer 1 mg /kgBB/hari.
Anemia megaloblastik
diaobati spesifik .oleh karena itu harus
dibedakan penyebabnya .
·
defisinsi
vitamin B 12 atau difisinsi asam folat .
Ø
dosis
vitamin B12 100 mcg/ hari IM . selama
5-10 Hari sebagai terapi awal di ikuti dengan terapi rumat 100 -200 mcg / bulan sampai dicapai remisi
·
dosis
asam folat 0.5 – 1 mg / hari secara oral selama 10 hari dilanjutkan dengan 0.1-0.5 mg / hari
penggunaan vitamin B12 oral tidak ada gunanya pada anemia
oenisiossa
·
Hemolisis autoimun diatasi dengan prednison 2-5 mg/kgBB
/hari peroral dan testoteron 1-2
/KgBB /Hari i.v untuk jangka panjang
·
Transfusi
darah anya diberikan bila diperlukan saja
·
Rujuk
Rs